Ketupat diatas adalah dua jenis ketupat yang bentuknya standar yang
sering dibuat memasak nasi. Sedangkan gambar berikut merupakan jenis
ketupat hasil kreasi/modifikasi yang berbentuk binatang.
Lucu-lucu ya? Jadi nggak tega mau memasaknya
Tapi tahukah pembaca sekalian sejarah dari ketupat ini?
Dalam sejarah, Sunan Kalijaga adalah orang yang pertama
kali memperkenalkannya pada masyarakat Jawa. Beliau membudayakan dua
kali Bakda, yaitu “Bakda Lebaran” dan “Bakda Kupat”. Bakda Kupat dimulai
seminggu sesudah Lebaran. Pada hari yang disebut Bakda Kupat tersebut,
di tanah Jawa waktu itu hampir setiap rumah terlihat menganyam ketupat
dari daun kelapa muda. Setelah sudah selesai dimasak, kupat tersebut
diantarkan ke kerabat yang lebih tua, menjadi sebuah lambang
kebersamaan.
Kalau di daerah saya ketupat atau biasa disebut “Kupat” sering dijadikan
semacam pantun yang digunakan dalam acara halal bi halal sesudah
perayaan hari kemenangan idul fitri. Biasanya pembawa acara sering
mengucapkan “Sego Kupat Jangane Santen, Menawi wonten lepat nyuwun pangapunten”, artinya kurang lebih “Nasi Kupat sayurnya santan, jika ada kesalahan mohon dimaafkan”
Membuat kupat/ketupat bagi orang yang berbakat alias tangannya terampil
dibilang cukup mudah, tapi bagi saya yang tangannya kaku susahnya minta
ampun. Tapi tidak ada salahnya belajar lagi agar menjadi terampil.
Bahan yang digunakan tidak lain dan tidak bukan adalah “janur” atau daun
kelapa yang masih muda. Berikut ini tata cara manualnya.
- Langkah pertama, gulung janur sampai tiga kali gulungan pada tangan anda dengan posisi pangkal janur menghadap ke atas.
- Ambil janur satu lagi, gulungkan juga pada tangan anda sebanyak tiga kali. Namun kali ini posisi pangkal janur menghadap ke bawah.
- Buatlah kedua gulungan janur tapi saling bersilangan. Namun janur harus tetap dalam posisi tergulung.
- Ambil salah satu ujung janur dan putar ke belakang susunan janur tadi.
- Masukkan ujung janur yang sudah diputar ke belakang tadi, ke janur yang berada pada posisi tengah. Cara memasukkan janur tersebut seperti menganyam.
- Teruskan ayaman tadi sampai bawah. Lakukan hal yang sama pada ujung janur yang satunya lagi.
- Pangkal janur yang sudah terletak di samping, langsung bisa diayam ke atas, Lakukan hal ini pada kedua pangkal janur hingga bertemu di bagian atas ketupat.
Bagaimana dengan tata cara diatas? bingung? Ha.ha.ha…… Sama!!!
Daripada pusing-pusing berikut ini ada sedikit gambar yang saya dapat
tentang tata cara pembuatan ketupat sederhana yang paling mudah, tinggal
ikuti saja cara pada gambar berikut.
Naaahhh…. kalau cara yang terakhir kelihatannya lebih mudah, tidak ada salahnya dicoba.
Demikian sekilas cara membuat ketupat, semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita bersama
EmoticonEmoticon